Perumpamaan mengenai mengendalikan & menunggangi keberuntungan
Pada sebuah talk show di televisi swasta mengenai topik kesuksesan usaha dan bisnis, pernah ditanyakan oleh sang host pada narasumbernya mengenai bagaimana keberuntungan bisa mempengaruhi kesuksesan usaha seseorang, dan jawaban bijak dari narasumber adalah bahwa menurut beliau keberuntungan merupakan sebuah faktor yang tidak dapat ia kontrol, sehingga beliau tidak mau bergantung pada keberuntungan, namun jika ada yang merasa mampu untuk mengontrol faktor keberuntungan ini, tentu dipersilakan saja untuk memanfaatkannya. Sungguh sebuah jawaban yang mendalam dan patut direnungkan lebih lanjut pada aplikasi kehidupan kita sehari-hari. Namun apakah benar keberuntungan merupakan faktor yang tak dapat dikendalikan sehingga seseorang hanya dapat berpasrah menanti datangnya si durian runtuh? simak pembahasan ringannya berikut ini..
Hingga saat ini keberuntungan masih sering dijadikan kambing hitam bagi pencapaian sukses seseorang, khususnya bagi mereka belum mencapai tingkat kesuksesan yang berarti atau masih di bawah rata-rata orang lain di sekitarnya, yang juga kerap mempersalahkan bahwa keberuntungan belum mau hinggap di bahu mereka sehingga pencapaian usaha mereka masih segitu-segitu saja, lebih buruk lagi, banyak juga yang menganggap bahwa orang-orang lain yang sukses merupakan anak emas dari keberuntungan, yang menjadikan seseorang tadi dengan mudahnya mencapai sukses dan keberhasilan tanpa upaya dan kerja keras. Bagaimana dengan Anda? Apakah keberuntungan merupakan hal yang logis dan layak dinantikan atau hanya sebatas khayalan semu buah pikiran para pemimpi belaka?
Keberuntungan menurut versi kami sendiri adalah bagaikan kuda liar di alam yang perlu ditemukan dan ditaklukan terlebih dahulu untuk dapat dikendarai dan membawa seseorang ke tempat yang lebih tinggi dengan kekuatan tenaganya tersebut. Ditemukan dan terdapat di alam berarti hal tadi perlu dicari dan dikejar di area/lingkungan yang tepat, dan bukan dengan menantikannya datang dengan sendirinya ke serambi rumah, tatkala seseorang tengah tidur nyenyak di siang bolong. Dicari di area yang tepat berarti seseorang mutlak perlu 'terjun' ke sebuah bidang yang tepat dengan keahlian dan minatnya, tanpa terlibat di sebuah bidang diantara orang-orang lain yang memiliki kepentingan sejalan maka keberuntungan akan sulit untuk ditunggangi. Pada percobaan pertama dalam 'menangkap' kuda liar ini, maka hal yang dapat dipastikan adalah kegagalan, jatuh, bahkan hingga terluka, sehingga lebih banyak orang yang menjadi takut, kapok bahkan enggan untuk mencoba lagi. Namun beberapa orang tetap bersedia mencoba, dengan mempelajari teknik dan keahlian agar mampu menangkap apa yang mereka cari, hingga pada upaya yang kesekian kali, sedikit orang ternyata mampu menangkap, menaklukan dan mengendarai sang kuda liar simbol keberuntungan ini. Demikianlah metafora sederhana mengenai keberuntungan yang semoga dapat membantu pembaca sekalian untuk mendapatkan gambaran tambahan mengenai kaitan usaha dengan keberhasilan, semoga bermanfaat. Salam sejahtera dan sukses selalu..
Hingga saat ini keberuntungan masih sering dijadikan kambing hitam bagi pencapaian sukses seseorang, khususnya bagi mereka belum mencapai tingkat kesuksesan yang berarti atau masih di bawah rata-rata orang lain di sekitarnya, yang juga kerap mempersalahkan bahwa keberuntungan belum mau hinggap di bahu mereka sehingga pencapaian usaha mereka masih segitu-segitu saja, lebih buruk lagi, banyak juga yang menganggap bahwa orang-orang lain yang sukses merupakan anak emas dari keberuntungan, yang menjadikan seseorang tadi dengan mudahnya mencapai sukses dan keberhasilan tanpa upaya dan kerja keras. Bagaimana dengan Anda? Apakah keberuntungan merupakan hal yang logis dan layak dinantikan atau hanya sebatas khayalan semu buah pikiran para pemimpi belaka?
Keberuntungan menurut versi kami sendiri adalah bagaikan kuda liar di alam yang perlu ditemukan dan ditaklukan terlebih dahulu untuk dapat dikendarai dan membawa seseorang ke tempat yang lebih tinggi dengan kekuatan tenaganya tersebut. Ditemukan dan terdapat di alam berarti hal tadi perlu dicari dan dikejar di area/lingkungan yang tepat, dan bukan dengan menantikannya datang dengan sendirinya ke serambi rumah, tatkala seseorang tengah tidur nyenyak di siang bolong. Dicari di area yang tepat berarti seseorang mutlak perlu 'terjun' ke sebuah bidang yang tepat dengan keahlian dan minatnya, tanpa terlibat di sebuah bidang diantara orang-orang lain yang memiliki kepentingan sejalan maka keberuntungan akan sulit untuk ditunggangi. Pada percobaan pertama dalam 'menangkap' kuda liar ini, maka hal yang dapat dipastikan adalah kegagalan, jatuh, bahkan hingga terluka, sehingga lebih banyak orang yang menjadi takut, kapok bahkan enggan untuk mencoba lagi. Namun beberapa orang tetap bersedia mencoba, dengan mempelajari teknik dan keahlian agar mampu menangkap apa yang mereka cari, hingga pada upaya yang kesekian kali, sedikit orang ternyata mampu menangkap, menaklukan dan mengendarai sang kuda liar simbol keberuntungan ini. Demikianlah metafora sederhana mengenai keberuntungan yang semoga dapat membantu pembaca sekalian untuk mendapatkan gambaran tambahan mengenai kaitan usaha dengan keberhasilan, semoga bermanfaat. Salam sejahtera dan sukses selalu..
Komentar
Posting Komentar